Jam 18.04
Jelang pergantian hari, jelang pergantian tahun masehi, semua orang sibuk merencanakan akan membuat acara apakah tengah malam nanti.
Terbayang sudah kemacetan yang akan dilalui, terbayang pula ramainya orang disepanjang jalan jalan. Paling sebal sebenarnya dengan bisingnya suara terompet yang tak kunjung berhenti pada dini hari.
Tak menolak juga, aku suka dengan warna- warni kembang api yang menghiasi gelapnya langit malam, seolah-olah berada di negeri fantasi.
Tapii suara menggelegar sepanjang pagi itulah yang kadang membuat mulut mengumpat pasti.
Hari ini pula hari dimana aku menerima satu penolakan....lagi....
Tau kah kah bagaimana rasanya ditolak, lagi dan lagi....
Kisah penolakan bagaikan sebuah goresan pisau diatas sebuah kaca, tipis tapi berbekas dan tak akan pernah sama lagi..
Semakin banyak penolakan semakin banyak pula goresan di kaca itu, tak jelas lagi apa bentuk kaca itu nanti.
Doakanlah semoga kaca itu tidak akan pecah karena banyaknya pisau tajam mengiris tipisnya hati.
Dan semoga masih ada yang bisa menghargai pertahanan kaca yg banyak goresan itu untuk tak memutuskan untuk memecahkan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar